STUDI KELAYAKAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL (KAT)

    Di Posting Oleh:
  • administrator
  • July 26, 2018

Komunitas Adat Terpencil  yang sering disebut dengan KAT masih menjadi persoalan yang mendesak untuk ditangani di Provinsi Papua, terdapat 24 (dua puluh empat) Kabupaten masih memiliki Komunitas Adat Terpencil Di Provinsi Papua. Salah satu Kabupaten dengan populasi terbanyak adalah Kabupaten Asmat. Dari sisi geografis Kabupaten Asmat sangat sulit di jangkau mengingat Distrik dan Kampung-Kampung hanya bisa dijangkau dengan menggunakan perahu karena sebagian besar bersifat rawa. Kampung yang menjadi lokasi studi kelayakan adalah Kampung Ayak Distrik Koroai Buluanop. Didalam Kampung tersebut bermukim sebanyak 47 (empat puluh tujuh) KK dengan kehidupan yang sangat jauh dari semua pelayanan publik. Memperhatikan sulitnya akses, perjalanan dari Agats menuju lokasi menggunakan Spead boat, Long boat dan harus menginap terlebih dahulu di distrik kemudian dilanjutkan besok harinya menuju Kampung Ayak menggunakan ketinting.

            Setelah tim studi tiba di lokasi langsung mengadakan pertemuan dengan masyarakat serta perangkat kampung untuk membicarakan terkait hal-hal pemberdayaan masyareakat tahun mendatang (2019) dan seluruh masyarakat yang hadir sangat gembira menyambut kedatangan tim yang terdiri dari Kementerian Sosial, Universitas Cendrawasih, Dinas Sosial Kependudukan, dan Catatan Sipil Provinsi Papua serta di dampingi petugas Dinas Sosial Kabupaten Asmat.

            Tim langsung melebur ditengah-tengah  warga sambil duduk di balai-balai (para-para semacam gubuk) dengan canda tawa walau masing-masing berbicara  tidak saling memahami bahasa. Setiap pembicaraan harus diterjemahkan lebih lanjut oleh Kepala Kampung terkait maksut dan tujuan kedatangan tim agar tidak menimbulakan pemahaman yang berbeda-berda. Kedatangan tim sebagai langkah awal penjajakan sekaligus studi kelayakan. Kajian ini sangat penting untuk persiapan dan prakondisi masyarakat untuk diberdayakan di tahun-tahun mendatang. Dengan demikian secercah harapan ditengah-tengah ketidakberdayaanya warga bisa keluar dari kemiskinan memperoleh layanan dari pemerintah. Semoga.